Senin, 26 Maret 2012

Alangkah lucunya negeri ini

Film "Alangkah Lucunya Negeri Ini" ini ditulis oleh Musfar Yasin, dan diperankan oleh Reza Rahadian, Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Jaja Mihardja, Tio Pakusadewo, Asrul Dahlan, Ratu Tika Bravani, Rina Hasyim, Sakurta Ginting, Sonia, dan Teuku Edwin.

Film ini sarat dengan kritikan moral dan sosial, Alangkah Lucunya (Negeri Ini) mengisahkan mengenai Muluk (Reza Rahadian), seorang pemuda yang setelah dua tahun diwisuda menjadi seorang sarjana, masih belum menemukan pekerjaan yang tepat untuknya. Untungnya, ia tak pernah patah semangat. Ia selalu mendapat dukungan dari sang ayah, Pak Makbul (Deddy Mizwar), serta sang kekasih, Rahma (Sonia).

Suatu ketika, Muluk berkenalan dengan Komet (Angga), seorang pencopet cilik yang dijumpainya di pasar. Oleh Komet, Muluk kemudian dikenalkan dengan Jarot (Tio Pakusadewo), pimpinan dari sekelompok pencopet anak-anak yang seringkali beraksi di masyarakat. Atas pertemuan ini, Muluk kemudian menawarkan sebuah kerjasama pada Jarot. Ia akan melakukan sistem manajemen terhadap setiap penghasilan yang didapat dari setiap pencopet di setiap harinya. Muluk beralasan, dengan cara ini, maka sedikit demi sedikit, uang tersebut akan terkumpul dan para pencopet cilik tersebut nantinya dapat membuka sebuah usaha dan tak perlu lagi mencopet. Dengan mengenakan biaya 10% dari hasil setiap mencopet akan diberikan pada Muluk, Jarot pun setuju menjalani kerjasama tersebut.
Walau mendapat tentangan dari beberapa orang pada awalnya, hubungan Muluk dengan para pencopet cilik tersebut bertambah justru lama-kelamaan malah bertambah dekat. Tidak hanya menjadi manajer uang yang keluar masuk, Muluk kemudian mengajak dua orang temannya, Pipit (Ratu Tika Bravani) dan Samsul (Asrul Dahlan), untuk mengajarkan anak-anak tersebut ilmu kewarganegaraan serta ilmu agama. Hasilnya, kini anak-anak pencopet tersebut telah menjadi orang yang “berpendidikan”, baik secara sosial maupun relijius. Namun, apakah pendidikan mampu membuat mereka untuk berhenti dari mencopet?
Berbagai pertanyaan serta kritik moral dan sosial yang terjalin di sepanjang jalan cerita film ini, tentu saja merupakan sebuah tamparan keras pada mereka orang-orang yang mengaku berpendidikan dan memiliki nilai moral tinggi, namun dengan tega merampas hak-hak rakyat yang seharusnya mereka berikan.
Yang saya suka dari film Alangkah Lucunya (Negeri ini) adalah kata-kata : Pendidikan itu penting. Karena berpendidikan, maka kita tahu bahwa pendidikan itu tidak penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar